Judul : Membuat Pupuk Kompos Cair
Pengarang : Sukamto Hadisuwito
Penerbit : PT AgroMedia Pustaka
Tahun terbit : Cetakan ketiga, 2008
Tebal : 56 halaman
Harga : Rp 17.000
Sampah memang kerap menjadi masalah besar. Sebenarnya, permasalahan sampah bisa dikurangi jika penanganannya dimulai dari rumah ke rumah dengan cara mengolahnya menjadi kompos. Selama ini, pupuk kompos yang dihasilkan dari sampah organik dalam bentuk padat memang banyak. Namun, jarang yang berbentuk kompos cair. Padahal, kompos cair ini lebih praktis digunakan, proses pembuatannya relatif mudah, dan biaya yang dikeluarkan juga tidak banyak.
Jika dilihat dari sumber bahan yang digunakan, pupuk dibedakan menjadi pupuk anorganik dan pupuk organik. Pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan mineral yang telah diubah melalui proses produksi, sehingga menjadi senyawa kimia yang mudah diserap tanaman. Sementara itu, pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik atau makhluk hidup yang telah mati.
Dilihat dari bentuknya, pupuk organik terbagi menjadi dua, yakni pupuk organik padat dan cair. Pupuk Organik Padat diantaranya ada pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, dan humus. Pupuk organik cair diantaranya pupuk kandang cair, biogas, pupuk cair limbah organik, pupuk cair limbah manusia, dan effective microorganism.
Keunggulan pupuk organik adalah yang pertama menyehatkan lingkungan, revitalisasi produktivitas tanah, menekan biaya usaha tani, dan meningkatkan kualitas produk.
Prinsip kerja pupuk organik untuk membantu proses pertumbuhan dimulai dari meningkatkan produktivitas tanah secara holistik, secara fisik, kimia, dan biologi.
- Secara fisik dengan menggemburkan tanah, memperbaiki aerasi dan drainase, meningkatkan kapasitas mengikat, mencegah erosi dan longsor, dan merevitalisasi daya olah tanah
- Secara kimia dengan meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK), meningkatkan ketersediaan unsur hara, dan meningkatkan proses pelapukan bahan mineral.
- Secara biologi dengan menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme tanah seperti fungi, bakteri, serta mikroorganisme menguntungkan lainnya, sehingga perkembangannya menjadi lebih cepat.
Kandungan hara yang terdapat di pupuk organik, mulai dari unsur hara makro, diantaranya nitrogen, fosfor, kalsium, kalium, belerang, magnesium, selain itu pupuk organik juga mengandung unsur hara mikro diantaranya klor, besi atau ferum, mangan, boron, kobal, iodium, seng, selenium, molibdenum, flour, dan tembaga yang sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman.
Untuk membuat pupuk cair dibutuhkan alat atau wadah yang sering disebut dengan komposter yang biasanya terbuat dari tong sampah plastik atau kotak semen yang dimodifikasi dan diletakkan di dalam ataupun di luar ruangan. Komposter dengan bantuan aktivator kompos mampu mengubah sampah sisa rumah tangga menjadi kompos hanya dalam waktu 10-12 hari. Khusus untuk pembuatan pupuk cair dari limbah organik rumah tangga ini perlu digunakan bioaktivator yang disebut boisca.
Komposter berfungsi dalam mengalirkan udara (aerasi), memelihara kelembapan, serta temperatur, sehingga bakteri dan jasad renik dapat menguraikan bahan organik secara optimal. Disamping itu, komposter memungkinkan aliran lindi terpisah dari material padat dan membentuknya menjadi pupuk cair. Lindi yang baru dipanen kemudian ditambahkan boisca sebanyak 1 tutup botol untuk 1-2 liter lindi lalu diamkan selama 2-3 hari. Dan pupuk cair organik siap digunakan.
Kelebihan yang terdapat buku ini adalah penggunaan bahasa yang mudah dipahami serta penulis tidak hanya mengungkapkan gagasannya saja, namun beliau juga menulis buku ini dengan mengungkapkan fakta-fakta yang ada di lapangan dengan mendetail dan rinci.
Kekurangannya bahwa disini masih dijumpai beberapa gambar yang tidak berwarna, padahal jika gambarnya berwarna tentunya akan sangat menarik perhatian si pembaca, dan pembaca juga tidak akan bosan saat membaca buku ini.
Menurut saya, buku ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan, terutama bagi para petani yang membutuhkan pupuk yang murah dan mudah dibuat untuk meningkatkan kualitas tanamannya. Dengan buku ini diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menangani sampah yang masih menjadi permasalahan besar bagi lingkungan hidup tempat kita tinggal.
Buku ini bisa dilihat pada :
http://library.uny.ac.id
http://uny.ac.id
http://journal.uny.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar